NEWS
DETAILS
Minggu, 19 Mar 2023 09:29 - Ikatan Motor Honda Makassar

Umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan 2022, yang bertepatan dengan 1443 Hijriah. Selama puasa, para muslim cenderung mengurangi aktivitasnya guna menjaga stamina tubuh.  

Namun demikian, ada masyarakat yang harus bepergian jauh pada periode ini. Bepergian jarak jauh kala puasa tentunya berbeda dengan pada hari-hari biasa, karena energi berkurang akibat tidak makan dan minum.  

Tapi, jangan khawatir karena ada sejumlah tips bepergian jarak jauh saat puasa. Tips ini dapat dicoba oleh masyarakat, sehingga perjalanan tetap lancar dan stamina tubuh tetap terjaga.
 

  1. Persiapan Diri

Hal utama yang harus dilakukan sebelum bepergian jarak jauh saat puasa adalah menyiapkan diri.
Persiapan tersebut bertujuan agar tubuh kita siap untuk melakukan perjalanan jarak jauh, yang meliputi makan sahur dan istirahat cukup. 
“Misalnya, saat sahur kita konsumsi makanan cukup. Kemudian, istirahat harus cukup supaya tidak kelelahan saat berkendara,” ungkap Pak Wanny selaku Safety Riding Instructur Astra Motor Sulsel.

 

  1. Sahur Dengan Sayur Dan Buah
    Jika Brosis akan melakukan perjalanan jauh saat puasa wajib sahur dengan hidangan bergizi lengkap, khususnya sayur dan buah. 
    Alasannya karena sayur dan buah membantu seseorang menghindari lapar sebelum pertengahan hari. Sebab, serat memberi rasa kenyang lebih lama dan kandungan fruktosa buah jauh lebih aman, ketimbang gula tambahan dalam makanan dan minuman,” terangnya. 
    Selain itu, Brosis juga wajib memastikan kecukupan air minum untuk menghindari dehidrasi tubuh.
     

  2. Cari Waktu Yang Tepat
    Wanny mengimbau pengendara jarak jauh untuk menghindari bepergian pada pertengahan hari ketika puasa. Pasalnya, terik matahari menyebabkan dehidrasi atau kondisi tubuh yang kekurangan cairan.
    “Usahakan jangan berkendara saat siang hari bolong, karena cuaca panas sekali. Ketika panas itu otomatis tubuh kita jadi dehidrasi, kekurangan cairan ini bisa mempengaruhi kondisi tubuh menjadi lelah,” ujarnya.
    Sebaliknya, ia menyarankan pengendara memilih perjalanan saat sore menjelang senja. Namun, pengendara juga harus memperhitungkan lama perjalanan.  Jika perjalanan terpaksa melewati pertengahan hari, maka upayakan untuk beristirahat di tempat teduh saat matahari sedang terik.
     

  3. Perlengkapan Berkendara Aman Dan Nyaman
    Tips selanjutnya untuk bepergian jauh saat puasa dari Wanny adalah menggunakan perlengkapan berkendara (riding gear) yang aman dan nyaman. 
    “Jangan lupa untuk tetap selalu menggunakan perlengkapan berkendara yang aman dan nyaman,” ujarnya.  Perlengkapan berkendara jarak jauh juga harus mempertimbangkan faktor kenyamanan, khususnya jika menggunakan kendaraan roda dua.
    Misalnya, memiliki jaket yang tidak terlalu tebal namun juga tidak terlalu tipis. Jaket yang tebal dan sempit membuat tubuh gerah serta tidak leluasa bergerak.
    Oleh sebab itu, ia menyarankan pemilihan bahan jaket yang memiliki lubang udara sehingga tubuh tidak kepanasan selama perjalanan.  “Ada beberapa desain di bagian tertentu jaket, bisa masuk udara, supaya tubuh tetap nyaman,” katanya.
     

  4. Petakan Perjalanan
    Bepergian jarak jauh, khususnya saat puasa membutuhkan pemetaan perjalanan yang matang.
    Pemetaan perjalanan tersebut, antara lain mengetahui durasi perjalanan, rute jalan, tempat istirahat, tempat shalat, dan tempat mengisi bahan bakar. Persiapan perjalanan itu merencanakan perjalanan dengan baik.
    Artinya, Brosis tahu tempat akan berhenti, tempat salat, isi bensin, rute, dan lain -lain supaya perjalanan terencana dengan baik,” jelasnya. 

     

  5. Istirahat Yang Cukup
    Selama bepergian jauh saat puasa, pengendara wajib untuk beristirahat secara berkala. Wanny mengatakan, jarak berkendara yang ideal selama tidak berpuasa adalah 2-2,5 jam bagi pengendara sepeda motor. Artinya, maksimal perjalanan 2,5 jam, pengendara wajib beristirahat. 
    “Kalau kondisi puasa, maka jarak perjalanan disesuaikan jadinya mungkin 1,5-2 jam maksimal perjalanan, kemudian harus istirahat,” katanya.  Meskipun kondisi tubuh orang berbeda-beda, namun ia tetap menyarankan pengendara untuk beristirahat jika sudah menempuh perjalanan motor selama dua jam. 
    Manfaatkan waktu istirahat itu untuk melakukan peregangan badan. Hal ini karena selama perjalanan, banyak bagian tubuh yang menekuk yakni tangan dan kaki. Dengan meregangkan badan, maka aliran darah dalam tubuh bisa kembali lancar. 
    “Ketika aliran darah lancar, maka oksigen yang dihasilkan ke otak kita jadi penuh. Kalau oksigen penuh otomatis berkendara lebih fokus dan konsentrasi,” ujarnya. 
    Biasakan, sekali waktu tidur sebentar. Jika tiba waktu berbuka, minggir dan parkir kendaraan, jangan demi mengejar waktu makan sambil nyetir.

Semoga dengan tips tips tersebut bisa membuat Brosis tetap aman dan nyaman dalam berkendara selama bulan Ramadhan.

RELATED
NEWS