Asmo Sulsel - Brad & Sist, mungkin sudah banyak yang tahu kalau pemotor perempuan atau lady bikers kebanyakan cenderung memilih atau menggunakan sepeda motor tipe matic atau motor bebek, karena gak ribet atau lebih praktis dibandingkan dengan motor sport atau motor kopling. Tapi beda dengan mojang dari Bandung ini, dia lebih memilih motor trail guna menyalurkan hobinya.
Bernama lengkap Cindi Agustin, dara kelahiran Bandung 23 tahun silam ini sebenarnya mahir mengendarai semua tipe motor, namun dia lebih menyukai motor “garuk tanah” menjadi hobi motorannya.
“Karena papah aku dari dulu suka banget dengan dunia otomotif roda dua, kebetulan pas diajak main pake motor trail, aku langsung seneng aja, sampai sekarang,” jelas Cindi Murfs dalam keterangan resminya.
Guna lebih bisa menyalurkan hobinya tersebut, Cindi yang sehari-harinya juga aktif di olahraga beladiri Boxer ini bergabung ke Trail Adventure Bandung Association (TRABAS) pada tahun 2021, dan pernah menduduki posisi sebagai Humas di TRABAS.
“Sejak bergabung menjadi anggota TRABAS, aku jadi punya banyak teman yang sehobi dan tentunya mendapatkan banyak ilmu juga dalam hal mengendarai motor trail,” lanjut Cindi.
Ditambahkannya, sejak mengenal beberapa komunitas di Bandung jadi bisa saling berbagi pengalaman dan ilmu baru di bidang otomotif.
“Alhamdulilah, semenjak ikut komunitas, dunia bisnis sangat berkembang sekali, harapannya semoga ini bisa mempererat silaturahmi antar seluruh komunitas, khususnya di dunia motor trail,”bebernya.
Saat ini Cindi fokus menekuni olahraga otomotif roda dua, menjadi salah satu pembalap enduro wanita di Indonesia.
Sejak dari usia 15 tahun saat masih kelas 3 SMP terjun di olahraga balap garuk tanah atau grasstrack dan enduro, sederet prestasi pun pernah diraihnya.
Prestasi yang diraih Lady crosser bernomor start 21 ini juga berkat dukungan penuh dari sang ayah, Asep Jaya atau Asep Dyel yang juga mantan pebalap road race.
“Selain ada tantangannya, olahraga grasstrack atau garuk tanah itu tidak membosankan, punya lebih banyak seninya.
Apalagi mulai serius dienduro,makin sering ketemu lawan dari luar daerah tidak hanya daerah Bandung, seperti Jawa Tengah, Kalimantan dan Sulawesi,” ujar Cindi yang kakinya pernah patah saat mengikuti grasstrack.
Cindi Murfs juga menceritakan bahwa selain menggunakan Honda CRF dan KLX saat latihan, kesehariannya dia juga suka mengendarai beberapa motor Honda, mulai dari Honda CB, Honda BeAT, Honda Tiger 2000, Honda Astrea dan lainnya.
Bicara soal safety riding, Cindi pun mengingatkan para bikers juga seluruh pengguna kendaraan bermotor agar jangan terlalu ugal ugalan di jalan.
“Karena akan membahayakan diri sendiri juga yang lainnya. Bagi yang riding jarak jauh, lebih diperhatikan lagi safety gear dan motornya agar keamanannya selalu terjaga. Riding Cari aman aja, kalo yang kenceng mah banyak di sirkuit balap,” tutup Cindi Murfs.